Laher atau bearing pada komponen ban punya peranan menghubungkan komponen kaki-kaki dengan as roda. Dengan adanya laher ini, roda bisa berputar bebas dan meningkatkan kestabilan saat dijalankan.
Bukan cuma itu, laher juga bisa sebagai komponen peredam kejut tambahan ketika motor melibas jalan yang rusak. Sehingga beban motor tidak langsung menyentuh as roda. Hanya saja seiring pemakaian, kerja laher tidak lagi optimal. Gejala awalnya laju motor jadi goyang, mudahnya seperti saat ban kempis. Apalagi ketika menikung, ada rasa seperti roda ingin lepas dari as nya.
Satu hal yang dapat dipastikan mengenai laher ini adalah ia dapat cepat rusak karena hantaman yang terlalu sering diterima. Benturan yang terjadi dapat menyebabkan adanya gesekan, gesekan ini yang kemudian membuat beban akan diterima lebih besar oleh laher. Tidak hanya hantaman, laher juga bisa rusak karena air. Ini bisa disebabkan karena menerjang area banjir, membuat laher bagian grease kering, yang nantinya gerak atau putarannya tidak optimal. Ya, dari banjir atau sering di-steam (cuci dengan tekanan air), kemudian kena debu atau kotoran jalan, lama-lama membuat pelumas yang ada pada grease mengering. Akibatnya gesekan bola-bola pada laher semakin besar dan lama-lama rusak.
Lebih lanjut bisa membuatnya makin terkikis dan rusak sehingga tidak bisa lagi digunakan. Kalau sudah merasakan gejala tersebut kata Sino, coba angkat bagian depan motor sampai rodanya menggantung. Lalu goyangkan roda secara diagonal, apabila ada gerakan maka dipastikan laher roda rusak.
Laher yang rusak hanya bisa diganti, tidak dapat diservice. Namun, menjadi catatan ini tergantung oleh bagaimana pengguna motor memakai motornya. Beda pengendara, beda usia yang bisa ditempuh laher. Ini disebabkan laher tidak memiliki masa kedaluwarsa tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar