HOME

Senin, 22 Mei 2023

SEJARAH KLAKSON

Motor dan klakson. Satu hubungan yang seringkali dapat memberikan rasa aman bagi pengendara. Klakson pada umumnya digunakan untuk memberikan sinyal berupa peringatan bahwa kendaraan itu akan lewat atau ada hal yang harus dihindari oleh kendaraan sekitar. Bentuknya sederhana namun vital. Namun tidak banyak orang mengetahui seluk beluk klakson. Kali ini admin akan bahas seputar klakson pada motor.

Sejarah klakson diawali dari kebutuhan berkomunikasi antar sesama pengguna jalan termasuk pejalan kaki pada awal kehadiran kendaraan bermotor abad 19.

Mereka pun menggunakan apa pun yang bisa dijadikan sebagai isyarat, seperti lonceng, peluit, bendera, maupun bunyi-bunyi menggunakan tangan sebagai penanda peringatan atau hendak mendekat.
Hingga akhirnya muncul alat penghasil suara dengan model terompet yang bagian belakangnya terdapat bola karet. Nah bola karet itu kemudian dipencet untuk mengaliri udara bertekanan menuju semacam lapisan membran yang menghasilkan suara.

Barulah pada 1908, terciptalah komponen penghasil suara yang tidak lagi menggunakan bola karet, melainkan sudah memanfaatkan tenaga listrik, demikian seperti mengutip Cogapa.
 
Adalah Miller Reese Hutchison, ilmuwan muda asuhan Thomas Alfa Edison yang menemukannya. Pada tahun yang sama Hutchison memantenkan produknya dengan sebutan Klaxon, diambil dari bahasa Yunani: Klaxo. Nah dari sinilah alat tersebut sampai sekarang lazim disebut klakson.
 
Mekanisnya tak memerlukan bantuan aliran udara, melainkan pakai aliran listrik dan kumparan untuk menciptakan medan elektromagnetik. 
 
Nah medan listrik tersebut lah yang menggetarkan sebuah diafragma berbahan besi di dalam satu komponen klakson, dan menghasilkan suara yang nyaring. Saat itu bunyinya memiliki ciri khas dengan pelafalan: 'Ahooga'.
 
Tapi di samping itu ragam alat penghasil bunyi pada kendaraan sebenarnya mulai bermunculan dengan merek seperti Sireno, Godin, dan Gabriel pada 1910
 
Namun eksistensi Klaxon lebih cemerlang karena kemudian menjadi peranti standar Ford Model T dan Model A pada 1920 juga 1930.
 
Selepas tahun itu, inovasi klakson terus dilakukan, tapi basisnya tetap menggunakan prinsip kerja yang ditemukan Hutchison. Ini juga sejalan dengan pengembangan desain-desain mobil yang lebih ramping.

Car and Driver menginformasikan, lambat laun komponen ini dipasangkan pada model-model BMW, Chrysler, Fiat, Ford, General Motors, Honda, Mercedes-Benz, Porsche, Renault, Subaru, Volvo, dan lainnya.
 
Sampai akhirnya muncul nada khusus klakson, seperti bunyi kunci E dan C pada mobil keluaran tahun 60-an.
 
Saat ini klakson yang beredar di pasaran umumnya memiliki dua model: piringan dan keong. Model pertama biasanya berbunyi nyaring dan bernada tinggi seperti 'tiiin', sedangkan kedua lebih rendah tapi cenderung 'bulat' suaranya seperti 'peeep'.
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar