Merawat busi motor adalah salah satu rutinitas berkala yang wajib Anda lakukan, sebab peran busi pada motor krusial untuk menjaga performa mesin tetap stabil. Jika Anda menggunakan motor setiap hari, sangat penting untuk mengetahui panduan perawatan busi ini.
Busi menyalakan motor dengan membakar udara serta bahan bakar di ruang mesin melalui pengubahan tegangan listrik ke dalam bentuk percikan api. Bila busi bermasalah, motor Anda akan gagal berfungsi dan tidak bisa dinyalakan.
Untuk menghindari hal tersebut terjadi, mari intip apa saja yang perlu Anda lakukan untuk memelihara kualitas busi motor!
4 Panduan Merawat Busi Motor
Langkah perawatan busi berikut ini akan menjaga ruang bakar pada mesin motor terpelihara dan berjalan dengan optimal.
1. Memeriksa Ujung Elektroda
Memeriksa warna ujung elektroda atau kepala busi dapat membantu Anda mengidentifikasi bagaimana proses pembakaran berjalan.
Bila ujung elektroda pada busi berwarna kehitaman atau putih, maka menjadi pertanda bahwa terdapat komponen busi yang sudah aus.
Adapun tanda bahwa busi motor normal dan dapat melakukan proses pembakaran secara optimal adalah warna ujung elektroda berupa merah bata atau abu-abu.
2. Membersihkan Endapan Karbon di Ujung Elektroda
Proses pembakaran yang terjadi pada busi akan menghasilkan endapan atau kerak karbon di ujung elektroda. Untuk membersihkannya, Anda dapat menyemprotkan cairan non-metal, misalnya brake cleaner, agar kerak karbon tersebut hilang.
3. Mengecek Kerapatan Ujung Elektroda
Cara merawat busi motor berikutnya adalah dengan memeriksa celah atau jarak kerapatan pada busi. Anda dapat melakukan pengecekan tersebut bersamaan dengan saat mengganti oli, yang biasanya berkisar di kilometer enam ribu.
Mengecek kerapatan busi juga penting sebab seiring pemakaian kerapatannya akan bertambah. Bila terlalu rapat, konsumsi listrik akan menjadi berlebihan dan menyebabkan mesin panas.
Sedangkan, bila celah terlalu renggang busi akan kesulitan melakukan fungsinya dalam menyalakan motor.
4. Mengganti dan Membersihkan di Kilometer Tertentu
Untuk memaksimalkan kinerja pembakaran mesin motor, Anda bisa melakukan penggantian busi menyesuaikan dengan kode sepeda motor. Kilometer yang direkomendasikan adalah pada 2.000 km hingga 3.000 km.
Anda dapat servis motor pada kilometer tersebut agar sekaligus dapat dilakukan pembersihan insulator serta pengecekan endapan karbon pada busi.
6 Tanda Busi Motor Harus Segera Diganti
Setelah mengetahui bagaimana cara merawat busi motor yang tepat, Anda sebaiknya mengetahui apa saja tanda-tanda yang akan muncul ketika busi mengalami kerusakan dan harus segera diganti.
1. Mesin Motor Sulit Manyala
Tanda pertama yang umumnya menandakan busi motor bermasalah adalah Anda kesulitan ketika ingin menyalakan motor.
Meskipun Anda sudah mencoba kedua cara, yaitu dengan kick starter serta electric starter, mesin motor tetap tidak menyala.
Jika hal tersebut terjadi, busi kemungkinan besar mengalami kerusakan sebab tandanya busi tidak bisa menghasilkan percikan api secara cukup untuk proses pengapian di ruang bakar mesin.
2. Motor Berhenti Sesaat
Jangan abaikan ketika Anda mengalami gejala yang satu ini. Motor yang berhenti sebentar lalu berfungsi kembali setelah Anda gas adalah pertanda adanya masalah pada busi.
Peristiwa tersebut disebut dengan misfire, yang merupakan peristiwa kurangnya percikan api di dalam ruang bakar.
Apabila Anda mengalami gejala misfire, sebaiknya segera cek busi motor ke bengkel terpercaya dan lakukan penggantian busi. Peristiwa misfire cukup berbahaya karena motor Anda dapat berhenti kapan saja saat sedang berada di perjalanan.
3. Akselerasi Tidak Berfungsi Maksimal
Ketika Anda merasa performa tarikan gas motor menurun, bisa jadi terdapat masalah pada busi. Masalah tersebut dapat terletak pada kurangnya kemampuan busi saat melakukan stimulasi ruang bakar.
Busi tidak bisa memberikan percikan api secara sempurna saat proses pengapian. Hal tersebut akan berdampak pada akselerasi motor yang kemampuannya menurun dan tarikan gas menjadi tidak bertenaga.
4. Terjadi Surging pada Motor
Tanda lainnya yang menunjukkan bahwa busi harus segera diganti adalah terjadi surging pada kendaraan Anda.
Surging merupakan kondisi ketika pasokan udara di ruang bakar terlalu banyak. Hal tersebut kemudian membuat proses pembakaran tidak bisa selesai dan berpengaruh pada kinerja motor saat digunakan.
5. Mesin Motor Tidak Seimbang
Biasanya disebut dengan mesin pincang, yaitu ketika motor dengan dua silinder mengalami penurunan performa akibat busi hanya mampu menghidupkan salah satu silinder.
Penyebabnya tentu saja karena adanya masalah pada busi, sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menghidupkan kedua silinder pada motor.
Tanda mesin pincang yang bisa Anda kenali adalah suara mesin jadi tidak halus. Bila suara mesin sudah terdengar kurang nyaman, sebaiknya cek kondisi busi Anda.
6. Bahan Bakar Motor Lebih Boros
Tanda yang satu ini terjadi akibat peristiwa misfire yang menyebabkan munculnya endapan kotoran di ujung elektroda. Misfire menandakan penurunan kemampuan busi dalam menghasilkan percikan api.
Ketika percikan api tidak cukup besar untuk melakukan proses pembakaran, maka dampaknya akan terlihat pada penggunaan bahan bakar yang cenderung lebih boros.
Itulah mengapa, penting untuk merawat busi motor dan cek kondisi busi saat Anda merasa bensin lebih cepat habis daripada biasanya.
4 Penyebab Busi Motor Cepat Rusak
Busi bisa menjadi lebih cepat rusak akibat kondisi komponen mesin motor lain maupun faktor perawatan yang kurang maksimal. Untuk menghindari busi cepat rusak, ketahui empat hal yang bisa menjadi pemicunya berikut ini agar Anda lebih telaten dalam merawat busi motor.
1. Terjadi Korsleting pada Jalur Pengapian
Gejala korsleting pada jalur pengapian salah satunya adalah motor mengalami macet. Selain itu, motor bisa mengalami mati total sehabis dicuci.
Bila terjadi gejala tersebut, busi cenderung lebih cepat rusak. Komponen lain, seperti koil, spul, hingga CDI, juga bisa cepat rusak.
Anda bisa mengatasi masalah tersebut dengan mengecek jalur pengapian untuk mengidentifikasi kabel terbakar.
2. Bahan Bakar Tidak Diatur dengan Benar
Ketika Anda salah melakukan pengaturan bahan bakar, maka yang dapat terjadi adalah hisapan bahan bakar terlalu berlebihan. Akibatnya, busi lebih cepat rusak dan tidak berfungsi sebab terkena siraman bensin berlebih.
Anda dapat mengecek hal ini dengan melihat elektroda busi. Apabila kepala busi selalu terlihat basah, maka artinya setelan bahan bakar sudah berlebihan.
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengaturan ulang pada bahan bakar. Permasalahan yang satu ini rentan terjadi jika Anda masih memakai karburator.
3. Pemasangan Busi Tidak Tepat
Busi bisa lebih cepat rusak apabila dipasang terlalu longgar atau berada pada posisi yang salah akibat ada kerusakan pada jalur baut.
Bila busi tidak dipasang dengan benar, maka mesin rentan mengalami masalah begitu pula dengan kinerja busi yang akan menurun dan berakhir rusak.
4. Kompresi Mesin Mengalami Kebocoran
Jika kompresi mesin motor bocor, maka tekanan di silinder pada ruang pembakaran akan menghilang. Hal tersebut kemudian akan membuat tenaga mesin kurang maksimal dan sistem pembakaran tidak berjalan optimal.
Tidak hanya itu, selanjutnya yakni busi motor pun ikut terkena dampaknya dan cenderung lebih cepat rusak.
Demikian cara merawat busi motor
yang bisa Anda lakukan agar kinerjanya lebih optimal. Jangan lupa
perhatikan tanda-tanda kerusakan pada busi serta hal-hal yang memicu
busi cepat rusak agar bisa menghindarinya di masa depan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar